Penyebab gondongan pada anak penting untuk Anda waspadai. Sebab, penyakit yang muncul karena infeksi virus ini mudah tersebar dengan cara kontak langsung melalui penderitanya.
Gondongan merupakan penyakit menular yang sering muncul pada anak usia 5-14 tahun. Umumnya, gejala yang timbul berupa pipi dan rahang anak terlihat bengkak dan terasa sakit. Walau bisa sembuh sendiri, tetapi gondongan dapat menyebabkan komplikasi kalau tidak mendapat penanganan yang tepat.
Itu sebabnya, penting bagi Anda untuk mengenali apa saja penyebab gondongan pada anak, gejala serta langkah pencegahannya.
Apa Saja Penyebab Gondongan Pada Anak yang Sering Terjadi?
Penyebab gondongan pada anak adalah akibat virus bernama paramyxovirus yang menular lewat kontak langsung dengan penderitanya. Penularan ini bisa melalui percikan ludah atau air liur saat bersih, batuk maupun bicara. Penularan juga dapat terjadi melalui mainan atau benda sekitar penderita gondongan yang terkena percikan air liur.
Namun, yang lebih sering menjadi tempat penularan virus adalah tempat umum, seperti sekolah, tempat bermain serta tempat penitipan anak.
Virus penyebab gondongan pada anak ini akan masuk ke dalam tubuh dan berpindah dari saluran pernapasan menuju kelenjar parotis. Kelenjar parotis adalah kelenjar penghasil air liur yang berada pada kedua sisi wajah. Virus akan diam dan berkembang biak, sehingga menyebabkan pembengkakan dan rasa sakit pada bagian sisi wajah tersebut.
Biasanya, infeksi akan mulai terasa dan menunjukkan gejala sekitar 2-3 minggu setelah terpapar virus. Jadi, penting bagi Anda untuk mengetahui penyebab gondongan pada anak agar dapat melakukan penanganan lebih cepat.
Gejala Gondongan Pada Anak yang Penting Anda Perhatikan
Gejala gondongan pada anak yang umum terjadi, yaitu:
- Anak mengalami demam lebih dari 38 derajat celcius
- Nafsu makan berkurang
- Muncul rasa sakit pada bagian telinga atau wajah
- Saat mengonsumsi makanan yang mengandung asam, rasa sakitnya akan terasa makin parah
- Terkadang, beberapa anak akan mengalami pembengkakan pada kedua kelenjar ludah pada pipi sisi kiri dan kanan
- Rasa sakit makin parah ketika sedang mengunyah
- Sakit kepala dan tidak enak badan.
Jika gejala gondongan ini mulai terlihat, jangan tunggu lama dan segera bawa si kecil ke dokter, ya.
Bagaimana Pencegahan Gondongan Pada Anak yang Tepat?
Ketika anak memiliki imun yang cukup baik, biasanya gondongan akan sembuh dengan sendirinya. Meski begitu, Anda dapat melakukan beberapa langkah pencegahan ini untuk mengatasi penyebab gondongan pada anak, yaitu:
- Pastikan anak mendapatkan istirahat yang cukup
- Bantu anak untuk berkumur-kumur menggunakan air garam hangat, lakukan cara ini secara rutin sampai gondongan sembuh
- Kompres menggunakan air dingin atau hangat pada area yang bengkak
- Beri anak air putih yang banyak dan konsumsi makanan dengan tekstur lembut
- Berikan obat ibuprofen atau paracetamol untuk meredakan nyeri, pastikan sesuai petunjuk atau resep dokter.
Perlu Anda ingat, hindari memberikan aspirin pada anak yang sedang gondongan. Alih-alih menyembuhkan, obat ini justru akan memicu masalah kesehatan baru, seperti gagal hati, pembengkakan otak hingga kematian (sindrom Reye).
Selain itu, si kecil juga perlu Anda bentengi dengan sistem imun atau kekebalan tubuh yang kuat. Salah satu caranya dengan memberikan imunisasi berupa vaksin MMR yang berfungsi melindungi tubuh anak dari penyakit gondongan, campak serta rubella.
Biasanya, vaksin akan diberikan sebanyak 2 kali saat usia 15-18 bulan serta usia 5-7 tahun. Dengan vaksin ini, tubuh anak akan mengenali penyebab gondongan dengan lebih cepat, sehingga tubuh tak akan mudah terkena virus. Walaupun terkena gondongan, maka gejalanya akan lebih ringan dan bisa sembuh sendiri.
Pencegahan juga dapat Anda lakukan dengan membiasakan anak untuk mencuci tangan dengan sabun menggunakan air mengalir setelah memegang suatu benda. Biasakan juga untuk menutup hidung atau mulut dengan lengan bagian dalam atau tisu saat batuk maupun bersin. Kalau sedang mengalami pilek batuk, pastikan untuk memasangkan masker pada anak Anda, ya.
Meskipun jarang terjadi, gondongan bisa menyebabkan beberapa komplikasi, seperti radang sendi (arthritis), radang selaput otak, gangguan pendengaran hingga sumsum tulang belakang. Bahkan, bisa juga menyebabkan peradangan pada testis yang dapat memicu testis bengkak sebelah maupun kemandulan. Bahaya sekali, ‘kan?
Tetapi, jika pemberian vaksin MMR bisa merata ke seluruh wilayah Indonesia, penyakit gondongan pada anak ini dapat berkurang. Bahkan, memungkinkan anak-anak tidak akan terkena gondongan, sehingga kasusnya akan menjadi langka dan si kecil akan terhindar dari penyakit tersebut.
Itulah informasi seputar penyebab gondongan pada anak yang penting untuk Anda perhatikan dan waspadai. Jika anak mengalami gejala-gejala seperti yang sudah dijelaskan, segera bawa ke dokter untuk mendapatkan penanganan tepat. Sehingga, penyakit ini tidak menimbulkan masalah serius pada anak di kemudian hari.